CARA MEMANDIKAN JENAZAH

Salah satu kewajiban yang hidup terhadap yang mati adalah memandikan jenazah. hukum memandikannya yaitu fardhu kifayah.dalam pengertian jika ada satu atau kelompok orang sudah memandikan, maka yan lain gugur kewajibannya.
  
1. Syarat-syarat jenazah yang akan dimandikan:
     a) Jenazah itu orang muslim atau muslimah. 
     b) Anggota badannya masih utuh atau sebagian. 
     c) Keadaan jasadnya masih utuh dan belum rusak.

  2.  Syarat-syarat orang yang memandikan:

       a)Muslim, berakal sehat dan baligh.

       b)Berniat untuk memandikan jenazah. 

       c)Amanah (bisa dipercaya) dan mengetahui tata cara dan hukum memandikan

3.  Orang-orang yang berhak memandikan jenazah:

a)    Suami atau istri jenazah atau                 mahramnya.




 b) Jika diserahkan kepada orag lain maka yang memandikan hendaklah orang-orang yang terpercaya. Jika jenazah perempuan maka, yang memandikan perempuan dan jika jenazahnya laki-laki maka, yang memandikan adalah laki-laki.

c)      Jika jenzah perempuan dan hanya ada laki-laki yang hidup dan tidak ada suaminya atau sebaliknya, maka jenazah itu tidak perlu dimandikan, tapi cukup ditayamumkan oleh salah seorang dengan memakai sarung tangan.

d)      Jika yang meninggal anak kecil, maka boleh dimandikan oleh laki-laki atau perempuan karena ia boleh disentuh dan dipandang, baik anak kecil laki-laki maupun perempuan.

 

 4. Langkah-langkah dalam memandikan jenazah:

a)Menyediakan air yang suci dan mensucikan, secukupnya dan mempersiapkan perlengkapan mandi seperti handuk, sabun, wangi-wangian, kapur barus, sarung tangan, dan peralatan lainnya.

b)Ruangan untuk memandikan jenazah, adalah ruangan yang terlindung dari pandangan orang banyak dan yang berada pada ruangan itu hanyalah orang yang akan memandikan dan sanak famili yang termasuk mahram.

c)Jenazah dibaringkan ditempat yang agak tinggi dan bersih, diselimuti dengan kain agar tidak terbuka/terlihat auratnya.

d) Letakkan jenazah membujur dengan kepala ke arah utara dan kaki ke arah selatan jika memungkinkan. Jika tidak bisa maka sesuaikan dengan kondisi ruangan.

e) Setelah semuanya tersedia, jenazah diletakkan di tempat yang tertutup dan tinggi seperti dipan atau balai-balai. Cukup orang yang memandikan dan orang yang membantunya saja yang berada di tempat tersebut.

f)Jenazah diberikan pakaian basahan seperti sarung atau kain agar tetap tertutup auratnya dan mudah untuk memandikannya.

g)Memasang kain sarung tangan bagi yang memandikan, kemudian memulai membersihkan tubuh jenazah dari semua kotoran dan najis yang mungkin ada dan melekat pada anggota badan jenazah, termasuk kotoran yang ada pada kuku, tangan dan kaki. Untuk mengeluarkan kotoran dari rongga tubuhnya dapat dilakukan dengan cara menekan-nekan perutnya secara perlahan.

h) Disiram dengan air dingin, jika dianggap perlu boleh memakai air hangat untuk memudahkan dan mempecepat menghilangkan kotoran yang masih melekat pada badan mayit

i) Selama membersihkan badannya, sebaiknya air terus dialirkan mulai dari bagian kepala ke bagian kaki.

j)Cara menyiramnya, dimulai dari lambung sebelah kanan, kemudian lambung sebelah kiri, terus ke punggung sampai ke ujung kedua kaki

k)Setelah disiram merata keseluruh badan, kemudian memakai sabun mandi, digosok dengan pelan dan hati-hati. Kemudian disiram lagi dengan air yang suci sampai bersih

l)Rambut kepala dan sela-sela jari tangan dan kaki harus dibersihkan sampai benar-benar merata dan bersih

m)Meratakan air ke seluruh badan mayit, sedikitnya tiga kali atau lima kali atau kalau perlu lebih dari lima kali.

n)Siraman terakhir dengan air bersih yang telah dicampuri oleh wangi-wangian, misalnya kapur barus dan sebagainya.

o) Setelah semua badannya dianggap bersih, yang terakhir adalah jenazah diwudhukan dengan memenuhi rukun-rukun dan sunnah-sunnah wudhu. Niatnya sebagai berikut:                                         

p)Sesuatu yang tercabut atau lepas diwaktu dimandikan, seperti rambut dan sebagainya, hendaklah disimpan dan diletakkan di dalam kafan bersama dengan jenazah itu.

 

 

 

Laksana Botol Kosong

Suharto
#CatatanMengajar

Pekan pertama pembelajaran tatap muka. Melihat peserta didik penuh semangat datang ke Madrasah. Senang rasa hati melihat peserta didik sudah besar-besar postur tubuhnya. Mungkin selama 1,10 tahun mereka lebih banyak diam di rumah dan jarang bergerak bebas. Makan tidur-makan tidur kegiatan hari-harinya, sehingga tubuhnya tambah besar ke samping.

Dengan mematuhi protokol kesehatan, pendidik, tenaga kependidikan, dan peserta didik setelah tiba disekolah harus memakai masker, ngukur suhu, mencuci tangan, dan menjaga jarak.

Pekan pertama biasanya saya tidak langsung memberikan materi. Apalagi baru pertama bertemu dengan mereka. Walau sudah sering berkomunikasi lewat daring, tapi belum melihat wajah mereka.

Pada pembukaan belajar terlebih dahulu saya tayangkan sebuah Qoute dari Iman Syafi'i.

"Jika Kamu tidak tahan dengan lelahnya belajar, maka kamu harus tahan dengan perihnya kebodohan."

Qoute ini saya sajikan berlatar dari banyaknya peserta didik yang tingkat kualitas belajarnya rendah. Mereka tidak tahan banting dan tidak mengetahui akan dirinya sebagai seorang pelajar.

Mencoba untuk menyadarkan peserta didik akan pentingnya belajar dan menjadikan diri sebagai sang pembelajar. 

Proses kegiatan belajar tidak akan tercapai, jika tidak menyentuh akar permasalahannya. 
Program apapun yang dilaksanakan oleh sekolah atau madrasah tidak akan berhasil dengan baik, jika akar permasalahannya tidak tersentuhkan.

Sebaiknya sebelum peserta didik menerima berbagai materi pelajaran terlebih dahulu bangun self awarenes. Sebuah pengetahuan tingkat tinggi di mana peserta didik dididik untuk mengetahui siapa dirinya, dari mana asalnya, apa yang harus dilakukannya, dan pada akhirnya akan mengetahui tujuan hidupnya.

Saya mencoba mengetahui kesiapan peserta didik untuk mengikuti kegiatan belajar. Apakah mereka sudah mempersiapkan untuk siap belajar. Maka itu, saya buat pertanyaan yang sangat mendasar. Mereka menjawab cukup angkat tangan. 

"Coba perhatikan pertanyaan saya! Siapa yang semalam memegang buku pelajaran dari jam 19.00 s.d 04?" 

Pertanyaan saya ulang hingga tiga kali. Tak satupun saya dapatkan peserta didik dari seluruh kelas yang ada yang memegang buku pelajaran. Miris ya, miris sekali melihat realita yang terjadi. 

Saya tidak melanjutkan pertanyaan kedua, karena mereka tidak memegang buku, otomatis membaca pun tidak. 

Mereka laksana botol kosong. Mereka datang ke sekolah dan madrasah tidak mempersiapkan diri untuk berusaha belajar mandiri. Kalau ini terus terjadi dengan peserta didik, sudah dipastikan hasil pendidikan tidak akan pernah berubah. 

Ketika belajar tidak maksimal saja hasilnya tidak menggembirakan, apalagi dengan yang tidak belajar.

Maka itu, pendidik bukan hanya sekedar mentransfer pelajaran semata, tetapi ada yang lebih penting memastikan peserta didik untuk selalu siap untuk belajar mandiri. Mempersiapkan diri sebelum pergi ke sekolah minimal sudah mengetahui materi yang hendak dipelajari di sekolah atau Madrasah. 

Mereka para peserta didik yang sudah mempersiapkan diri untuk belajar laksana botol yang sudah berisi. Artinya datang ke madrasah tidak seperti botol kosong.

Salam literasi
Suharto
Guru Blogger Madrasah






 

 

 

 


 

 

MODUL 7

FIKIH KELAS IX SEMESTER GENAP

 

 

SEWA-MENYEWA DAN UPAH

 

 

 

 

 

 

SUHARTO, S.AG., M.PD

 

KEMENTERIAN AGAMA RI

MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI 5 JAKARTA

 

 

 

 

                                                      Kata Pengantar 

 

 

Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Allah SWT, atas segala nikmat yang telah diberikan kepada kita hingga kita bisa beraktivitas sebagaimana mestinya. Shalawat dan salam tak lupa kita haturkan kepada manusia yang paling agung Rasulullah SAW beserta keluarga, dan para shahabatnya. Semoga kita semua mendapatkan syafaat beliau, baik di dunia maupun di akhirat. Aamiin yaa Rabbalalamiin.

Tidak bisa dipungkiri bahwa setiap detik dunia selalu berubah dengan begitu cepat dan pesatnya, apalagi dengan perkembangan teknologi yang semakin canggih membawa perubahan besar dalam berbagai sektor kehidupan. Di antara salah satunya, yaitu sektor Pendidikan. Dahulu orang menulis dengan alat batu tulis selanjutnya melalui buku terus berkembang. Sekarang menulis tidak perlu pakai buku atau pena / bolpoin, cukup dengan gaway atau handphone canggih. Bahkan untuk membaca tidak perlu bawa-bawa buku cukup membuka aplikasi E-book suda terlihat semua.

Modul salah satu media pembelajaran yang bersifat kemandirian tanpa perlu guru menjelaskannya peserta didik bisa mempelajari sendiri dan mengevaluasi dirinya sendiri tentunya harus mengikuti rambu-rambu yang sudah ada. Modul menciptakan kemandirian, menciptakan self learning skill. Kecakapan untuk terus belajar dan belajar untuk meningkatkan kualiatas diri. Kepintaran bisa dibentuk dan dipelajari tetapi kecakapan untuk belajar perlu perjuangan. Jika self awareness atau kecerdasan tingkat tinggi ini ada pada setiap individu, sudah dipastikan pasti akan mendapatkan kesuksesan yang sejati. Modul inilah salah satu untuk menciptakan kecerdasan itu.

Semoga modul ini  merupakan salah satu media pembelajaran untuk melengkapi media pembelajaran yang sudah ada dan berjalan. Modul ini dibuat untuk membantu peserta didik yang kesulitan dalam menerima pembelajaran one line, karena keterbatasan ekonomi. Semoga modul ini bermanfaat. Aamiin

Penulis

                                        

 

                                                          

 

 

Pengantar Modul

 

 

Assalamualaikum. Wr. Wb.

Selamat kepada Anda  semoga dalam keadaan  baik  dan penuh dengan semangat untuk belajar.  Tak terasa Anda telah memasuki semester kedua. Semoga pada semester ini Anda lebih semangat lagi untuk meningkatkan kualitas belajar. Kesuksesan hanya milik orang-orang yang mau berusaha lagi tekun. Jika Anda yakin, pasti kesusesan menghampiri.

Nah, materi yang Anda akan pelajari pada kesempatan ini ada dua materi pembahasan yang masih saling keterkaitan satu di antara lainnya. Materi ini akan dibagi kepada duakegiatan, yaitu: kegiatan satu membahas tentang sewa-menyewa, dan kegiatan kedua membahas tentang upah..

NO

Materi

1

Memahami ketentuan sewa-menyewa

2

Memahami ketentua  upah

3

Tugas Mandiri

4

Test Akhir Modul

 

Hidup ini tidak lurus seperti mistar, berliku-liku. Kadang menurun ke lembah, kadang mendaki gunung dan kadang tenggelan di lautan dalam. Hidup juga seperti roda berputar terkadang posisi di atas terkadang menggelinding ke bawah. Itulah hidup, manusia tidak selamanya hidup berkecukupan. pasti pada satu saat manusia bisa mengalami posisi yang serba kekurangan dan memerlukan bantuan manusia lain untuk menolongnya.

Dalam memenuhi hajatnya manusia diperintahkan Allah untuk berjalan di muka bumi ini untuk berikhtiyar atau berusaha mencari rezeki. Banyak usaha yang bisa mendatangkan uang. Dengan uang manusia setidaknya bisa menyambung kehidupannya. Allah menciptakan manusia berpasang-pasanan ada yang kaya ada yang miskin. Keduanya sama-sama bertahan untuk hidup dan saling ketergantungan atau saling membutuhkan. Si kaya untuk mempertahankan hidupnya membuka usaha, dalam usahanya butuh orang banyak untuk mengerjakannya konsekwensinya si kaya harus memberikan upah kepada orang yang membantunya. Pada bidang usaha lainya si kaya membuka bidang sewa-menyewa. Seperti penyewahan hotel, villa, apartemen, kotrakan dan lainya.

 

           Untuk lebih jelasnya nanti  akan dijelaskan pada kegiatan pembelajaran. Silahkan Anda baca dengan teliti dan penuh semangat..

 

Tujuan Modul

 

Pembelajaran  melalui modul ini secara umum bertujuan untuk memberikan wawasan mengenai hubungan muamalah di antara manusia. Sementara tujuan khusus modul ini adalah agar peserta didik memahami materi pembelajaran dengan baik dan benar, hingga peserta didik dapat:

1.      Memahami dan memberikan contoh tentang pelaksanaan sewa-menyewa

2.      Memahami dan memberikan contoh tentang pelaksanaan upah

Kegiatan Belajar

 

Modul pembelajaran ini terbagi kepada dua kegiatan dan satu ujian akhir modul. Pembelajaran dilakukan dengan cara mandiri. Adapun silabus  dalam kegiatan beljar sebagai berikut:

Materi kegiatan belajar

Tujuan Pembelajaran

Sub Materi

Tugas

KB-1

Sewa-menyewa

Setelah Anda mempelajari materi tentang sewa-menyewa melalui media modul dengan baik dan benar, maka Anda diharapkan dapat:

1.      Menjelaskan pengertian sewa-menyewa

2.      Menyebutkan hukum dan dasar hukum sewa-menyewa

3.      Menyebutkan rukun sewa-menyewa

4.      Menyebutkan syarat sewa-menyewa

5.      Menyebutkan macam-macan sewa-menyewa

6.      Menyebutkan masa berlakunya sewa-menyewa

7.      Menyebutkan hikmah sewa-menyewa

 

1.      pengertian sewa-menyewa

2.      hukum dan dasar hukum sewa-menyewa

3.      rukun sewa-menyewa

4.      syarat sewa-menyewa

5.      macam-macan sewa-menyewa

6.      masa berlakunya sewa-menyewa

7.      hikmah sewa-menyewa

 

Pak H. Rachimin seorang pedagang kelontong, dia menyewah sebuah ruko.  Dia membayar sewa seligus selama satu tahun. Tetapi baru berjalan dua bulan dia merasakan sepi yang membeli dagangannya. Hingga dia ingin pindah tempat. Bagaimana tentang sewa-menyewanya karena belum habis masanya?

 

KB-2

Upah

Setelah Anda mempelajari materi tentang upah melalui media modul dengan baik dan benar, maka Anda diharapkan dapat:

1.   Menjelaskan pengertian upah

2.   Menyebutkan hukum upah

3.   Menyebutkan dasar hukum upah

4.   Menyebutkan rukun upah

5.   Menyebutkan syarat upah

6.   Menyebutkan tata cara pemberian upah

7.   Menyebutkan hikmah upah

 

1.      Menjelaskan pengertian upah

2.      Menyebutkan hukum upah

3.      Menyebutkan dasar hukum upah

4.      Menyebutkan rukun upah

5.      Menyebutkan syarat upah

6.      Menyebutkan tata cara pemberian upah

7.      Menyebutkan hikmah upah

 

Bagaimana pendapat Anda, jika ada guru pengajian menarik upah hasil dari   mengajarkan ngaji?

 

 

Petunjuk Penggunaan Modul

 

Silahkan perhatikan petunjuk di bawah ini dengan cermat hingga Anda memahami dengan baik dan benar.

  1. Bacalah materi perlahan-lahan lalu pahami.
  2. Jika Anda belum paham jangan melanjutkan ke materi berikutnya.
  3. Jika  Anda sudah jelas dan paham lanjutkan ke materi berikutnya.
  4. Kerjakan tugas mandiri lalu kirim ke guru Anda
  5. Silahkan Anda kerjakan  soal yang tersedia tanpa melihat materi dan kunci.
  6. Setelah selesai silahkan Anda lihat  kunci jawaban.
  7. Jika hasil perolehan Anda di bawah KKM, silahkan Anda ulangi membaca materi yang belum dikusai.
  8. Jika sudah Anda kuasai, silahkan Anda lanjutkan kepada kegiatan pembelajaran berikutnya.

 

Selamat Belajar semoga Anda sukses!

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Kegiatan 1 : SEWA - MENYEWA

Kompetensi Dasar

3.7. Memahami Ketentuan Sewa-Menyewa Dan Upah

4.7. Menyajikan Contoh Pelaksanaan Sewa-Menyewa Dan Pemberian Upah

 

Tujuan Pembelajaran

 

Setelah Anda mempelajari materi tentang sewa-menyewa melalui media modul dengan baik dan benar, maka Anda diharapkan dapat:

1.      Menjelaskan pengertian sewa-menyewa

2.      Menyebutkan hukum dan dasar hukum sewa-menyewa

3.      Menyebutkan rukun sewa-menyewa

4.      Menyebutkan syarat sewa-menyewa

5.      Menyebutkan macam-macan sewa-menyewa

6.      Menyebutkan masa berlakunya sewa-menyewa

7.      Menyebutkan hikmah sewa-menyewa

Pengantar Belajar

 

Belajar itu memang butuh kesunguhan dan kesabaran, Lelah pasti Anda ketemukan, tetapi semuanya akan terbayar saat Anda sukses nanti. Maka itu, pelajarilah materi pelajaran dengan penuh semangat dan baca perlahan-lahan hingga memahaminya. Jika belum paham silahkan ulangi lagi hingga paham. Silahkan Anda pahami dan jangan lupa berdoa kepada Allah SWT minta kepadanya agar Anda diberikan kemudahan dalam memahaminya

Materi

 

1.    Pengertian Sewa-Menyewa

Dalam istilah fikih sewa-menyewah disebut Ijarah.  Sedangkan ijarah/ sewa-menyewa menurut Bahasa adalah ijarah berasal dari kata “Ajara-ya’juru-ujran yang berarti upah atas pekerjaan. Adapun ijarah secara istilah adalah transaksi atas suatu manfaat yang mubah berupa barang tertentu yang dijelaskan sifatnya dalam tenggang waktu tertentu atau transaksi atas suatu pekerjaan yang dinyatakan dalam bentuk upah sebagai imbalan atas jasa yang sudah dilakukan.-

Menurut Nor Hadi dalam buku Ayo memahami fikih menjelaskan bahwa ijarah atau sewa-menyewa adalah mengambil manfaat sesuatu dari orang lain dengan jalan  membayar sesuai dengan perjanjian dan syarat-syarat tertentu.

2.      Hukum Dan Dasar Hukum Sewa-Menyewa

Hukum sewa-menyewa pada dasarnya mubah/boleh tetapi bisa menjadi haram jika untuk kemaksiatan.

Firman Allah SWT dalam al-Qur’an.

 

وَإِنْ أَرَدتُّمْ أَن تَسْتَرْضِعُوٓا۟ أَوْلَٰدَكُمْ فَلَا جُنَاحَ عَلَيْكُمْ إِذَا سَلَّمْتُم مَّآ ءَاتَيْتُم بِٱلْمَعْرُوفِ ۗ وَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ وَٱعْلَمُوٓا۟ أَنَّ ٱللَّهَ بِمَا تَعْمَلُونَ بَصِيرٌ

“…Dan jika kamu ingin anakmu disusukan oleh orang lain, maka tidak ada dosa bagimu apabila kamu memberikan pembayaran menurut yang patut. Bertakwalah kamu kepada Allah dan ketahuilah bahwa Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.”(QS. Al-Baqarah: 233)

 

اَنَّه ُصَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَهَى عَنِ الْمُزَارَعَةِ وَأَمَرَ بِالْمُؤَاجَرَةِ

“Sesungguhnya Rasulullah saw, melarang akad muzara’ah dan memerintahkan akad mu’ajarah (sewa-menyewa).” (HR. Muslim)

3.    Rukun sewa-menyewa

   Ada empat rukun sewa-menyewa, yaitu:

1)        Orang yang menyewakan (mu’jir)

2)        Orang yang menyewa (musta’jir).

3)        Barang yang disewakan (ain musta’jarah)

4)      Ijab dan kabul (sighat).

 

4.    Syarat sewa-menyewa

a.       Orang yang menyewakan (mu’jir) dan orang yang menyewa (musta’jir). syaratnya baligh, berakal sehat dan mempunyai hak tasharruf (membelanjakan harta). 

b.      Barang yang disewakan (ain musta’jarah), syaratnya: ada manfaatnya, berharga, diketahui barangnya , milik sendiri dan mampu diserahkan.

c.       Ijab dan kabul (sighat).  Syaratnya: berupa lafal/ ucapan atau tulisan

 

5.    Macam-macam sewa-menyewa

  Ada  dua macam sewa-menyewa, yaitu:

a.      Ijarat ala al-manafi(Manfaat)

 

Yaitu sewa-menyewa yang objek akadnya adalah manfaat, seperti menyewakan rumah untuk ditempati, mobil untuk dikendarai, baju untuk dipakai, dan sebagainya

b.      Ijarat ala al-mal (Jasa)

 

Yaitu sewa-menyewa yang objek akadnya jasa atau pekerjaan, seperti membangun gedung atau menjahit pakaian dan lainya.

 

6.    Masa Berlaku Sewa-Menyewa

   Sewa-menyewah akan berakhir, jika:

1)   Rusaknya barang yang disewakan.

 

2)   Barang yang disewakan tidak dapat dimanfaatkan, misalnya rumah yang disewakan roboh atau kendaraan yang disewakan rusak.

 

7.    Hikmah Sewa-Menyewah

1)      Membina ketentraman dan kebahagiaan dengan terbangunnya kerjasama antara mu’jir dan musta’jir.

2)      Memenuhi kebutuhan keluarga

3)      Memenuhi hajat hidup masyarakat

4)      Menolak kemungkaran

Tugas Mandiri

 

      Pak H. Rachimin seorang pedagang kelontong, dia menyewah sebuah ruko.  Dia membayar sewa seligus selama satu tahun. Tetapi baru berjalan dua bulan dia merasakan sepi yang membeli dagangannya. Hingga dia ingin pindah tempat. Bagaimana tentang sewa-menyewanya karena belum habis masanya?

 

 

 

 

 

 

Kegiatan 2 : UPAH

Kompetensi Dasar

3.7. Memahami Ketentuan Sewa-Menyewa Dan Upah

4.7. Menyajikan Contoh Pelaksanaan Sewa-Menyewa Dan Pemberian Upah.

 

Tujuan Pembelajaran

 

Setelah Anda mempelajari materi tentang upah melalui media modul dengan baik dan benar, maka Anda diharapkan dapat:

1.      Menjelaskan pengertian upah

2.      Menyebutkan hukum upah

3.      Menyebutkan dasar hukum upah

4.      Menyebutkan rukun upah

5.      Menyebutkan syarat upah

6.      Menyebutkan tata cara pemberian upah

7.      Menyebutkan hikmah upah

Pengantar Belajar

 

Belajar itu memang butuh kesunguhan dan kesabaran, Lelah pasti Anda ketemukan, tetapi semuanya akan terbayar saat Anda sukses nanti. Maka itu, pelajarilah materi pelajaran dengan penuh semangat dan baca perlahan-lahan hingga memahaminya. Jika belum paham silahkan ulangi lagi hingga paham. Silahkan Anda pahami dan jangan lupa berdoa kepada Allah SWT minta kepadanya agar Anda diberikan kemudahan dalam memahaminya

Materi

 

1.      Pengertian Upah

Upah dalam istilah fikih disebut al-Ajru (اَلْاَجْر). Menurut istilah suatu pemberian, baik berupa uang atau suatu barang dari seseorang kepada orang lain sebagai balas jasa atau ganti tenaga yang dikeluarkan oleh orang yang bekerja untuk kepentingan orang yang memberi pekerjaan.

 

2.      Hukum Upah

Hukum asal memberikan upah adalah mubah.tetapi setelah seseorang mengerjakan suatu pekerjaan, maka hukum memberikan upah adalah wajib.

 

 

3.      Dasar Hukum Upah

Firman Allah SWT.

وَإِنْ أَرَدتُّمْ أَن تَسْتَرْضِعُوٓا۟ أَوْلَٰدَكُمْ فَلَا جُنَاحَ عَلَيْكُمْ إِذَا سَلَّمْتُم مَّآ ءَاتَيْتُم بِٱلْمَعْرُوفِ

Artinya: “Dan jika kamu ingin anakmu disusukan oleh orang lain, maka tidak adadosa bagimu apabila kamu memberikan pembayaran menurut yang patut.

      (QS. Al-Baqarah [2]: 233).

 

 

Sabda Rasulullah SAW.

 

اُعْطُوا الْاَجِيْرَاَجْرَهُ قَبْلَ اَنْ يَجِفَ عَرَقُه ُ(رواه ابن ماجه )

Artinya :”Berikanlah upah kepada pekerja sebelum keringatnya kering.” (HR. Ibnu Majah).

 

4.      Rukun Upah

Rukun merupakan sebuah keharusan adanya, ketiadaannya membuat transaksi tidak syah.  Rukun upah terdiri dari:

1)      Penerima upah

2)      Pemberi upah

3)      Pekerjaan

4)      Upah

5)      Shigat (ijab qabul)

 

5.      Syarat-syarat Upah

1)      Pemberi dan penerima upah syaratnya berakal sehat, tamyiz ( orang sudah bisa membedakan mana yang baik dan buruk), cakap dalam bertindak, dan Ada kerelaan dari keduanya untuk melakukan akad ijarah.

2)      Pekerjaan, syaratnya memiliki manfaat yang jelas seperti mengerjakan pekerjaan proyek, membajak sawah dan sebagainya.

 

3)      Upah atau imbalan syaratnya: berupa uang dan boleh berupa benda, diketahui jumlahnya oleh kedua belah pihak, sesuai dengan perjanjian.

 

6.      Tata cara membayar upah

 

Secara umum, pemberian upah dilakukan ketika pekerjaan itu selesai. Tetapi bisa juga diberikan di awal. Hal itu tergantung kesepakatan dari kedua belah pihak. Kesepakatan kerjasama ini bisa dituangkan dalam perjanjian kontrak kerja yang ditandatangani oleh kedua belah pihak

 

7.       Hikmah Upah

1)      Membina ketentraman dan kebahagiaan.

2)      Memenuhi nafkah keluarga.

3)      Memenuhi hajat hidup masyarakat.

4)      Menolak kemungkaran.

Tugas Mandiri

 

Bagaimana pendapat Anda, jika ada guru pengajian menarik upah hasil dari   mengajarkan ngaji?

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Daftar Pustaka

 

Nurdin Syafei, .( 2016) Buku Siswa Fikih kelas IX Madrasah Tsanawiyah. Kurikulum 13.     Jakarta :   Derektorat Pendidikan Madrasah, Derektorat Jenderal Pendidikan Islam. Kementerian Agama RI

Ubaidillah, .( 2020), Fikih kelas IX Madrasah Tsanawiyah. Jakarta :Derektorat KSKK Madrasah, Derektorat Jenderal Pendidikan Islam. Kementerian Agama RI)

T. Ibrahim dan H.Darsono, (2009)Penerapan Fikih untuk kelas IX Madrasah Tsanawiyah,   Solo; PT. Tiga Serangkai.

Zaenal Muttaqin dan Amir Abyan,(2008)Fiki kelas IX Madrasah Tsanawiyah. Semarang: PT. Karya Putra Toha.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Tugas Akhir Modul

 

Pilihlah Jawaban Yang Paling tepat di antara pilihan A,B,C, dan D di bawah ini.

1.      Menurut istilah fikih sewa-menyew disebut…

a.       Ad-dain                                                                  c. Ar-Rahn

b.      Al-ujrah                                                                  d. Al-ijarah

 

2.      Hukum melaksanakan sewa-menyewa adalah…

a.       Mubah                                                                    c. wajib

b.      Sunah                                                                      d. makruh

 

3.      Dalil yang menjelaskan tentang sewa-menyewa adalah…

a.       اعطوا الأجير أجره قبل أن يجف عرقه.

b.     انَّه ُصَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَهَى عَنِ الْمُزَارَعَةِ وَأَمَرَ بِالْمُؤَاجَرَة

c.       وتعاونوا على البرِّ والتقوى ولا تعاونوا على الاثم والعدوان...

d.      وان كنتم على سفر ولم يجدوا كاتبا فرهان مقبوضة...

 

4.      Dalam transaksi sewa-menyewa harus ada orang yang menyewakan akan sesuatu kepada orang lain. Dalam istilah fikih orang yang menyewakan disebut…

a.       Mu’jir                                                                     c. shighat

b.      Musta’jir                                                                d. a’in musta’jarah

 

5.      Sementara dalam transaksi harus ada barang yang disewakan. Barang sewaan dalam istilah fikihnya disebut…

a.       Mu’jir                                                                     c. shighat

b.      Musta’jir                                                                 d. a’in musta’jarah

 

6.      Yang tidak termasuk syarat-syarat barang yang disewakan adalah…

a.       ada manfaatnya                                                      c. mampu diserahkan.

b.      Berharga                                                                 d. bisa mentasyarufkan/ mengolah

 

7.      Musta’jir dalam istilah sewa-menyewa adalah….

a.       Orang yang menyewakan                           c. barang yang disewa

b.      Orang yang menyewa                                            d. shighat

 

8.      Hasan merupakan orang yang terkaya di daerahnya, Sebagian hasil rezekinya di peroleh dari usaha sewa-menyewa rumah kontrakan. Perbuatan tersebut di sebut dengan istilah sewa-menyewa…

a.       Manfaat ( al-ijaral  ala al-manafi )                        c. berbayar

b.      Jasa  ( al-ijaral  ala al-mal )                                  d. sewahan

 

9.      Salah satu macam sewa-menyewa adalah jasa (al-ijarah ala al-mal) manakah contoh dari sewa-menyewa jasa tersebut.

a.       Sugito tinggal di daerah Cilincing, dia mengontrak di salah-satu orang terkaya di daerah tersebut.

b.      Lukman bekerja kepada pak imrom sebagai penjaga rumah, setiap bulam dia mendapat imbalan atas kerjanya.

c.       Budi meminjam mobil kepada pak Haris, setelah selesai dia memberikan uang kepada pak Haris.

d.      Pak wahyu seorang tukang servis handphone, dia membuka usahanya dengan mengotrak di sebuah ruko milik pak Kardi.

 

10.  Transaksi sewa-menyewa berakhir tentunya ada sebabnya, di antara penyebab  berakhirnya sewa-menyewa, yaitu…

a.       Barang yang disewakan masih bagus.

b.      Barang yang disewakan masih dapat dimanfaatkan

c.       Rumah yang disewakan layak pakai

d.      Kendaraan yang disewakan rusak

 

11.  Upah dalam bahasa arab disebut dengan. ...

a.       Ad-dain                                                                c. Ar-Rahn

b.      Al-ajru                                                                  d. Al-ijarah

 

12.  Dalil ini  اعطوا الأجير أجره قبل أن يجف عرقه... menjelaskan tentang....

a.    Pemberian hadiah

b.    Pemberian upah dengan segerah

c.    Pemberian upah sesuai dengan pekerjaannya

d.    Pemberian upah sesuai dengan jabatannya

 

13.  Pemberian  upah yang menyangkut hak seseorang sebagai mata pencarian hukumnya. ....

a.       Mubah                                                                   c. wajib

b.      Sunnah                                                                  d.makruh

 

14.  Dalil yang menjelaskan tentang pemberian upah di bawah ini, yaitu…

a.      انَّه ُصَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَهَى عَنِ الْمُزَارَعَةِ وَأَمَرَ بِالْمُؤَاجَرَة

b.      وتعاونوا على البرِّ والتقوى ولا تعاونوا على الاثم والعدوان...

c.       وان كنتم على سفر ولم يجدوا كاتبا فرهان مقبوضة...

d.      وَإِنْ أَرَدتُّمْ أَن تَسْتَرْضِعُوٓا۟ أَوْلَٰدَكُمْ فَلَا جُنَاحَ عَلَيْكُمْ إِذَا سَلَّمْتُم مَّآ ءَاتَيْتُم بِٱلْمَعْرُوفِ

 

15.  Yang tidak termasuk Syarat pengupah dan pekerja dalam upah adalah. ...

a.       Berakal dan mumayyiz                                         c. Adanya kesepakatan

b.      Ada kerelaan                                                         d. Cakap atau kompeten

 

16.   Setiap pekerja mendapatkan imbalam / upah karena jasa yang telah dikerjakannya. Yang tidak termasuk syarat upah di bawah ini, yaitu…

a.       Berupa benda yang berharga                                          

b.      Berupa uang                          

c.       Dibayar berapa saja yang penting ikhlas

d.      diketahui jumlahnya

 

17.   syarat dalam pengupahan pekerjaannya harus memiliki manfaat yang jelas. Yang tidak termasuk pekerjaan yang jelas, yaitu…

a.       Membajak sawah                                      

b.      menjadi security madrasah

c.       Pekerjaan proyek pembangunan               

d.      rukonya harus jelas ukurannya

18.  dalam upah ada rukun yang harus ada, ketiadaannya transaksi tidak akan pernah terjadi. Yang tidak termasuk rukun upah di bawah ini, yaitu…

a.       Pemeberi                                                                c. upah

b.      Penerima                                                                d. jelas jumlahnya

 

19.   Dalam pengupahan ada tata caranya, di antara yang paling baik untuk memberi upah  hingga bisa menolong pekerja dari kesusahan hidup adalah..

a.       Di awal kerja                                                          c. di akhir kerja

b.      Di tengah kerja                                                       d. kapan saja

 

20.  Yang tidak termasuk hikmah disyariatkan upah adalah. …

a.       Membina ketentraman dan kebahagiaan

b.      Memenuhi nafkah keluarga

c.       Menolak kemungkaran

d.      Membina persatuan dan kesatuan

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Kunci Jawaban

 

 

1.       D

2.       A

3.       B

4.       A

5.       D

6.       D

7.       B

8.       A

9.       B

10.   D

11.   B

12.   B

13.   C

14.   D

15.   C

16.   C

17.   D

18.   D

19.   A

20.   D